Jumat, 22 April 2016

Tidak Ada Agama Yang Melebihi Kebenaran

| No comment
Setiap orang memiliki opini, pendapat, kepercayaan, agama atau idiologi yang berbeda. Terlepas dari segala perbedaan yang ada, kenapa kita tidak mencoba berkumpul bersama dalam gelak dan tawa dengan naungan payung Nasionalisme atau Humanisme?

Kita dibesarkan dalam lingkungan keluarga, masyarakat, budaya dan pendidikan yang berbeda. Walaupun dengan memeluk agama yang sama sekalipun perbedaan tetap tidak akan bisa dihindari. Jadi mau atau tidak mau, suka ataupun tidak suka, setiap orang harus belajar untuk menerimanya.

Sejauh mana anda bisa memahami atau mentoleransi agama yang bukan diimani? Jawabannya kembali ke diri masing-masing. 

Apakah anda cukup toleran dan mampu membaca dengan gelak dan tawa atau sebaliknya, fanatik buta sehingga anda kejang-kejang membacanya tulisan ini.

Perbedaan tentang Tuhan, perbedaan tentang agama dan kepercayaan adalah urusan pribadi yang tidak seharusnya dijadikan bahan untuk dipermasalahkan ataupun didebat. Hidup terlalu singkat kalau hanya dihabiskan untuk berdebat, terlebih lagi berdebat tentang kepercayaan.
Perbedaan, terlebih lagi dalam hal agama kalau dicari-cari, sampai otak meledak pun kita tidak akan pernah selesai. Menurut saya, Tuhan tidaklah bodoh, konyol dan berkacamata kuda, tiap hari duduk ongkang-ongkang kaki sambil tersenyum menyeringai kegirangan melihat umatNya baku hantam berdebat tentang dogma agama.

Terkadang dalam kasus tertentu, perbedaan tidak bisa dipahami. Lupakanlah, carilah topik lain yang lebih menarik dan memiliki lebih banyak kesamaan. Hidup terlalu sayang kalau dilewatkan hanya untuk berkonflik ria jual beli makian hasil dari perdebatan keyakinan.
Siapa lagi yang bisa merubah seseorang, kecuali dirinya sendiri? Yang memberi semangat? Yang menjadi guru? Bahkan yang menjadi si-pelaku? Orang di luar sana hanya bisa memberi arahan, support, masukkan, atau justru gunjingan.

“ Bersahabatlah pada diri sendiri, bila dia mau berubah lebih baik. Musuhilah diri sendiri, bila dia selalu memberontak dari hati nurani “.

_/\_
RAHAYU BUMI NUSANTARA
/ tan ama rwa amengku tanah dunya /
Kategori :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERSONAL

Tentang Ibo Zavasnoz.

Tentang Karinding.

Tentang Iket Sunda Kiwari.

TERAKHIR DILIHAT